TANGERANG — Timnas putri Indonesia bakal kembali turun gelanggang dalam lanjutan Kualifikasi Piala Asia Putri 2026 Grup D, Rabu (3/7) malam. Menghadapi Pakistan di Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang, skuad Garuda Pertiwi menargetkan kemenangan besar demi membuka jalan ke putaran final di Australia.
Pelatih kepala Satoru Mochizuki tak mau anak asuhnya mengendur. Setelah kemenangan tipis 1-0 atas Kirgistan pada laga perdana, pelatih asal Jepang itu menegaskan pentingnya mencetak banyak gol melawan Pakistan, seperti yang dilakukan Taiwan saat menghajar tim Asia Selatan itu 8-0.
Dengan format kualifikasi yang hanya meloloskan juara grup, selisih gol menjadi krusial. Indonesia kini berada di bawah Taiwan, yang unggul produktivitas gol. Hanya satu tim dari delapan grup yang berhak menyusul empat tim yang sudah lebih dulu lolos ke Australia, yakni tuan rumah Australia, China, Korea Selatan, dan Jepang—tiga tim teratas pada edisi 2022.
“Pakistan tidak bermain buruk, mereka tim yang cukup kuat,” kata Mochizuki saat mengomentari penampilan calon lawan. Pernyataan ini menunjukkan bahwa meski Pakistan kalah telak di laga sebelumnya, mereka tetap dianggap ancaman yang tidak boleh diremehkan.
Pelatih berusia 61 tahun itu mengaku tidak puas sepenuhnya atas performa timnya melawan Kirgistan. Meski sukses mencuri tiga poin, Mochizuki menilai penguasaan bola dan akurasi operan anak asuhnya masih harus diperbaiki.
“Menurut saya, kami seharusnya dapat lebih banyak menguasai bola. Namun para pemain beberapa kali melakukan kesalahan kontrol, mengoper sehingga bola sering hilang,” ujarnya tegas.
Bermodal kemenangan tipis lewat gol tunggal Isa Warps menit ke-66, Indonesia wajib tampil lebih tajam dan rapi dalam membongkar pertahanan lawan. Mochizuki diperkirakan tak akan melakukan banyak rotasi, mengingat pentingnya laga dan lawan berikutnya yang lebih berat: Taiwan, Sabtu (5/7).
Sementara itu, penyerang muda Claudia Scheunemann mengakui bahwa timnya belum bermain maksimal. “Menurut saya, kita terlalu terburu-buru saat menyerang,” ujarnya. Claudia berharap rekan-rekannya bisa lebih sabar dan solid dalam menciptakan peluang.
“Jangan lihat dari skor aja ya, yang penting kita mainnya sebagai tim, mainnya kompak, mau menang berapa kosong itu nanti urusan besok,” katanya menambahkan.
Empat pemain diaspora yang memperkuat Garuda Pertiwi saat ini turut menjadi sorotan. Isa Warps, Iris Joska de Rouw, Emily Julia Frederica Nahon, dan Felicia Victoria de Zeeuw menjadi motor baru dalam permainan tim. Keempatnya sudah mencuri perhatian sejak debut melawan Kirgistan.
Isa Warps, sang pencetak gol tunggal di laga pembuka, mengungkapkan hasratnya untuk mencetak gol lagi saat melawan Pakistan. Kali ini, ia berencana merayakan gol dengan selebrasi khas idolanya, striker timnas putra Ole Romeny.
“Mungkin lain kali, karena akan berselebrasi seperti ini (chin up) seperti Ole, karena dia adalah idola saya,” tutur Isa.
Sebelumnya, selebrasi menunjuk ke langit yang dilakukannya menjadi penghormatan khusus untuk sang nenek yang telah wafat. Menurutnya, sang nenek tetap hadir menyaksikannya dari surga.
Mochizuki sendiri mengapresiasi kontribusi para pemain diaspora, namun menilai masih ada ruang untuk berkembang. Ia berharap kombinasi pemain lokal dan diaspora bisa menghasilkan kemenangan besar saat menghadapi Pakistan.
“Jika kami bisa mencetak banyak gol, tentu itu akan sangat membantu,” ujarnya menandaskan.
Pertandingan malam ini akan menjadi ujian sesungguhnya. Selain menjaga peluang ke putaran final, kemenangan besar juga jadi modal penting menghadapi Taiwan dalam duel hidup-mati penentu juara grup. [antara]
Editor: RedaksiReporter: RedaksiSumber: https://www.antaranews.com/berita/4937241/indonesia-vs-pakistan-kesempatan-garuda-pertiwi-untuk-pesta-gol?page=all