Home / Ekbis

Rabu, 18 Juni 2025 - 22:21 WIB

Branch Manager SPMT: Aceh Butuh Konsolidasi Barang untuk Dongkrak Ekspor

Redaksi

Manager Sub Holding pelindo multi terminal Branch Malahayati (SPMT Malahayati) Agust Derianto. SE. M. Mar. Foto: Dok. Misriani/Acehnow

Manager Sub Holding pelindo multi terminal Branch Malahayati (SPMT Malahayati) Agust Derianto. SE. M. Mar. Foto: Dok. Misriani/Acehnow

Banda Aceh – Branch Manager Sub Holding pelindo multi terminal Branch Malahayati (SPMT Malahayati) Agust Derianto. SE., M. Mar, menggelar silaturahmi bersama mitra media di Omtom Café, Lungbata, Banda Aceh, pada Rabu (18/6/2026). Acara ini menjadi momen kebersamaan sekaligus ajang berbagi informasi terkait rencana pengembangan jalur logistik dan investasi di Aceh.

Dalam kesempatan tersebut. Branch Manager Sub Holding pelindo multi terminal Branch Malahayati (SPMT Malahayati) Agust Derianto. SE. M. Mar, menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung upaya Pemerintah Aceh dalam meningkatkan minat investasi serta arus barang dan penumpang melalui jalur laut.

Baca Juga :  BSI Aceh dan Wali Nanggroe Bahas Kolaborasi untuk Pembangunan Aceh

“Kami pernah diundang oleh Pemerintah Aceh saat awal pemerintahan Mualem-DekFadh. Saat itu, Wakil Gubernur menyampaikan arahan agar seluruh stakeholder dan BUMN mendukung para pengusaha yang ingin berinvestasi di Aceh,” ujar Agus.

Ia menambahkan bahwa meskipun sejumlah investor pernah datang ke Aceh, belum ada yang benar-benar tertarik menanamkan modal. “Kami sendiri tidak tahu apa penyebabnya,” katanya.

Agus juga mengungkapkan bahwa saat ini Gubernur Aceh telah mengirim surat resmi ke Kementerian Perhubungan terkait permintaan agar kapal Kelud dapat membuka jalur penumpang ke Pelabuhan Malahayati. “Meskipun difokuskan untuk penumpang, tidak menutup kemungkinan juga bisa membawa barang dalam kapasitas kecil,” jelasnya.

Baca Juga :  FKBUMN Aceh Gelar Halal Bihalal di Gedung Landmark BSI Aceh

Pelindo juga mendorong adanya pengadaan kapal kargo dan peti kemas untuk mendukung pengiriman barang dari dan ke Aceh. Menurut Agus, selama ini barang yang masuk ke Aceh seperti kebutuhan konsumsi masyarakat, sebagian besar berasal dari Jakarta. Namun, arus barang keluar dari Aceh masih minim.

“Daerah seperti Aceh Besar, Banda Aceh, dan Aceh Barat belum ada pengiriman barang keluar dalam jumlah besar. Karena itu, kami mendorong adanya pengumpul barang, baik dari sektor pertanian, perkebunan, perikanan, maupun industri,” lanjutnya.

Baca Juga :  ALHAMDULILLAH, BSI Aceh Buka Booth Penukaran Riyal Di Asrama Haji Embarkasi Aceh

Pelindo menyarankan agar seluruh produk tersebut dikonsolidasikan dan dikirim melalui jalur laut dari Pelabuhan Malahayati. Namun, pengiriman tersebut harus dalam skala besar agar efisien dari sisi biaya.

“Kalau hanya kirim sedikit, biayanya mahal karena kapal kargo berkapasitas seribu ton. Tapi ini sedang kita gagas. Kami juga telah bertemu dengan Kadin, BPKS Sabang, dan sejumlah pengusaha, termasuk dari luar Aceh. Salah satu komoditas yang ingin diekspor adalah kelapa. Mudah-mudahan ini bisa terealisasi tahun ini,” pungkas Agus.

Editor: DahlanReporter: Misri

Share :

Baca Juga

Ekbis

Pembangunan IKN Masuk Fase Kedua, Lelang Mulai Akhir Juni

Ekbis

Mulai 1 Agustus 2025, FUM BRI Prioritas Naik

Ekbis

Defisit APBN 2025 Melebar, Menkeu Usul Pakai SAL Rp85,6 Triliun

Ekbis

BSI Aceh Gelar Subuh Keliling, Perkuat Sinergi Spritual dan Sosial

Aceh Besar

Bupati Aceh Besar Tinjau Pasar Induk Lambaro, Tegaskan Penataan dan Kebersihan Jadi Prioritas

Ekbis

Arus Balik Idul Adha, Tiket KA Terjual 197 Ribu

Ekbis

Okta Kumala Desak Audit Kuota Internet Hangus, Negara Rugi Rp63 Triliun

Ekbis

Harga Minyak Dunia Bisa Tembus USD 83 Bila Selat Hormuz Ditutup, Harga BBM Bakal Naik?