Bener Meriah – Aktivitas Gunung Api Burni Telong di Kabupaten Bener Meriah mengalami penurunan, sehingga status gunung tersebut diturunkan dari Level II (Waspada) menjadi Level I (Normal) mulai 8 September 2025 pukul 09.00 WIB.
Penurunan status ini terkait dengan pengamatan kegempaan. “Naiknya status Gunung Api Burni Telong itu berkaitan dengan peningkatan Gempa Vulkanik Dalam (VA) dan Gempa Vulkanik Dangkal (VB). Namun, pengamatan pada bulan Agustus 2025 menunjukkan peningkatan Gempa VA, tetapi tidak diikuti oleh peningkatan Gempa VB,” jelas Ketua PVMBG Pos Pemantau Burni Telong, Ihsan Nova Abadi, Selasa (9/9/2025).
Data menunjukkan, pada 12–13 Agustus 2025 terjadi 30 kali Gempa VA, dan 21–22 Agustus tercatat 24 kali Gempa VA. Namun, pada 1–7 September 2025 kegempaan menurun menjadi hanya 6 kali Gempa VA. “Pengamatan visual menunjukkan aktivitas kawah tergolong rendah, dimana hembusan asap kawah tidak teramati. Hal ini menandakan tekanan menurun dan aktivitas magma tidak menerus ke permukaan, sehingga tidak terjadi pelepasan gas atau peningkatan suhu kawah,” tambah Ihsan.
Meskipun status gunung telah kembali normal, Ihsan tetap memberikan rekomendasi keselamatan. Masyarakat dan pengunjung/pendaki diimbau tidak bermalam di area kawah serta menjauhi daerah fumarola/solfatara saat cuaca mendung atau hujan karena konsentrasi gas berpotensi membahayakan kehidupan.
Bupati Bener Meriah, Tagore Abubakar, juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada. “Kita bersyukur status Gunung Api Burni Telong turun dari Level II Waspada ke Level I Normal. Meskipun demikian, kami menghimbau warga maupun wisatawan untuk sementara waktu dilarang bermalam di sekitar kawasan Burni Telong,” ujar Tagore dalam konferensi pers.***
Editor: DahlanReporter: Syaiful AB