Jakarta – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) bersama I.League menggelar Match Commissioner Course untuk musim kompetisi 2025/26 pada 28–31 Juli 2025 di Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 108 peserta dari seluruh Indonesia, mulai dari Kalimantan, Jawa, Sumatera, Bali, Sulawesi, Papua, hingga Kepulauan Riau.
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, menegaskan pentingnya peran match commissioner sebagai pengawas jalannya pertandingan.
“Match Commissioner atau pengawas pertandingan ialah yang menjadi penentu berhasil atau tidaknya sebuah event. Jadi tujuan dari kegiatan ini ialah lebih menajamkan pemahaman tentang pentingnya tugas dan tanggung jawab pengawas pertandingan, demi menyongsong musim kompetisi 2025/26 yang lebih baik,” ujar Yunus Nusi dalam sambutannya.
Selama empat hari, para peserta mengikuti berbagai sesi pembekalan. Materi yang diberikan meliputi peran dan tanggung jawab match commissioner, aspek keselamatan dan keamanan (Safety & Security matter), inovasi teknologi sepak bola (Football Technology Innovation), serta regulasi dan manual kompetisi.
Peserta juga mendapatkan pemaparan dari sejumlah pakar, termasuk perwakilan FIFA, AFC, serta pengelola kompetisi I.League.
Melalui kegiatan ini, PSSI berharap lahir match commissioner yang lebih profesional dan siap mengawal jalannya kompetisi nasional dengan standar yang lebih baik. “Kami ingin memastikan bahwa penyelenggaraan BRI Super League dan Championship musim 2025/26 berjalan dengan kualitas yang sama baiknya,” tegas Yunus.***
Editor: RedaksiReporter: Redaksi